Banjir melanda Komplek Griya Bandung Indah (GBI) di Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (3/3/2025) sore.
Luapan sungai Cipeso akibat hujan yang melanda wilayah Bandung Raya menyebabkan ratusan rumah di beberapa RW terendam.
Tak hanya rumah warga, banjir juga berdampak pada salah satu bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) GBI.
Sita (41), warga RT 03 RW 08, mengungkapkan bahwa banjir di GBI mengganggu aktivitas selama bulan suci Ramadhan.
“Luar biasa ini, awal puasa sudah banjir, hampir semua rumah di sini di GBI belakang terdampak,” ujarnya saat ditemui di lokasi pada Selasa (4/3/2025).
Sita menambahkan bahwa banjir di Komplek GBI telah berlangsung selama hampir 20 tahun.
Setiap kali banjir datang, warga harus bersiap-siap untuk menyelamatkan barang-barang di rumah.
“Sekarang sudah masuk rumah. Ini banjir sudah hampir 20 tahun. Minta solusinya ke Pak Bupati dan Pak Gubernur soal kita juga terganggu aktivitas,” tuturnya.
Ketinggian air di dalam rumahnya saat ini mencapai sekitar 10 sentimeter.
“Kalau dalam sudah segini, ya di luar makin parah mungkin ada 50 atau 60 sentimeter,” tambahnya.
Hal serupa dirasakan Dewi (37), warga RW 10, yang menyebut bahwa luapan sungai Cipeso tidak datang secara tiba-tiba, melainkan pelan-pelan.
Dewi menjelaskan bahwa RW 10 adalah titik lokasi paling terdampak, dengan kontur tanah yang paling rendah dibandingkan RW lainnya.
“Memang di sini paling dalam, ada sepinggang orang dewasa, beda dengan di RW lain, yang mungkin di bawah 60 centimeter,” ujarnya.
Dewi juga mengaku sangat terhambat menjalankan ibadah puasa akibat kondisi banjir.
Akses yang terhambat menyulitkan dia dan warga lainnya untuk mendapatkan bahan makanan berbuka.
“Kalau lagi gede-gedenya mah susah jalan juga, kan airnya sudah masuk ke rumah. Saya tuh harus ke pasar, buat berbuka masak gitu istilahnya, ya kalau kaya gini situasinya ya terhambat juga,” tuturnya.
Banjir yang melanda juga mengganggu aktivitas Jaka (28), yang terpaksa tinggal di rumah sanak saudaranya setelah kediamannya terendam selama hampir dua hari.
“Ya gimana lagi, posisinya banjir gede gini, saya kerja, jadi sementara tidur di rumah saudara,” kata Jaka.
Ia menambahkan bahwa baru bisa membersihkan rumah setelah pulang bekerja, asalkan wilayah Kabupaten Bandung tidak lagi dilanda hujan.
“Kalau hujan lagi ya percuma, gini lagi, kalau hujan besar terus ya ketinggian air juga naik,” tuturnya.
Banjir di Komplek GBI melanda empat RW, di antaranya RW 10, RW 12, RW 09, dan RW 08.
Ketinggian air di masing-masing RW bervariasi, namun RW 10 menjadi salah satu lokasi paling terdampak dengan ketinggian air mencapai 60 centimeter bahkan lebih. (sumber : Kompas.com)